Mamuju, Quantumnews.id – Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan Rapat Penetapan Indeks “K” dan Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit produksi pekebun se-Sulbar untuk periode Mei 2025. Rapat digelar di Hotel Berkah, Jl. Soekarno, Mamuju, pada Kamis (8/5/2025).
Rapat dipimpin oleh Kepala UPTD Balai Pengujian Sertifikasi dan Pengujian Mutu Benih Perkebunan (BPSPMBP) Disbun Sulbar, Muhammad Fadlullah, yang mewakili Kepala Dinas Perkebunan Sulbar, Herdin Ismail.
Penetapan harga TBS merujuk pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 13 Tahun 2024 tentang Pembelian TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun Mitra. Harga TBS yang ditetapkan menjadi acuan standar bagi petani yang telah bermitra dengan pabrik kelapa sawit (PKS).
Dalam rapat tersebut, Tim Penetapan Harga TBS Sulbar menyepakati bahwa harga TBS umur tanaman 10–20 tahun untuk periode Mei 2025 sebesar Rp 3.157,11/kg, mengalami penurunan sebesar Rp 76,19 dibanding periode April 2025, yang sebelumnya sebesar Rp 3.233,03/kg.
Penurunan harga TBS ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain penurunan harga CPO dunia akibat melemahnya permintaan global, serta kualitas TBS yang diolah masih tercampur dengan buah mentah, sehingga berdampak pada mutu CPO yang dihasilkan.
Muhammad Fadlullah menyampaikan bahwa proses penetapan harga dilakukan secara transparan dan kolaboratif oleh seluruh anggota tim.
“Penetapan harga ini menjadi acuan yang wajib diterapkan oleh seluruh perusahaan sawit. Diharapkan ini bisa menjaga stabilitas harga dan melindungi kepentingan petani,” ujarnya.
Rapat ini dihadiri oleh perwakilan OPD lingkup Pemprov Sulbar, antara lain Dinas Dagperinkop-UKM, Biro Hukum, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Mamuju Tengah, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pasangkayu, serta perwakilan perusahaan kelapa sawit, asosiasi petani (ASPEKPIR), dan Kepolisian Daerah Sulbar.
Harga TBS yang ditetapkan mulai berlaku sejak 9 Mei 2025 hingga penetapan harga periode selanjutnya.
Advertorial
