
MAMUJU (quantumnews.id) Dalam upaya Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulbar dalam mencegah peredaran yang palsu, BI Perwakilan Sulbar menggelar Kemah Cinta Bangga Paham (CPB) Rupiah dengan berkolaborasi dengan Pamuka di Mamuju.
“Salah satu tantangan kita tentunya adalah bagaimana mengantisipasi kaitannya dengan uang palsu. Jika sebelumnya BI hanya fokus ke edukasi uang palsu nya untuk saat ini kita perluas ke cinta bangga paham rupiah,”kata Gunawan Purbowo usai pembukaan upacara Kemah Cinta Bangga Rupiah yang berlangsung di Rumah Adat Mamuju, Kamis 24 Oktober 2024
“Nanti di cinta itu kita ada yang mengenal, menjaga dan merawat. Nah dengan mengenali uang rupiah yanh asli maka otomatis akan mudah mengetahui mana yang asli mana yang palsu,”sambung Gunawan
Tak hanya itu,kata Gunawan, kemah cinta bangga rupiah ini, tidak hanya tentang uang palsu, akan tetapi juga bagaimana rupiah itu dirawat dan dijaga, sehingga lebih awet dan mencerminkan simbol kedaulatan negara. Nah itu masuk soal bangga.
“Jadi sebagai kedaulatan negara ini rupiah harus digunakan di Indonesia, satunya satunya transaksi yang sah,”sebut Gunawan
Sementara untuk kata Paham sebagaimana dalam tema kegiatan Ini, adalah berkaitan dengan fungsi rupiah. Untuk transaksi dan juga kaitan dengan digitalisasi dan inflasih. Itu nanti yang akan di sharing ke adik-adik, baik SD,SMP dan SMA. Karena memang itulah pendidikan sedari dini.
“Dan mereka tentu sebagai pramuka, ini akan sharing baik ke teman, ke keluarga, dan ke lingkungan terdekat. Dan ini kan mereka masih panjang, jadi ini generasi generasi yang nanti ilmunya kuat di pramuka sekaligus juga lebih paham kaitannya dengan rupiah,”jelas Gunawan
Ditempat yang sama, Ketua Kwarcab Pramuka Mamuju, Abdul Syahid Pattoeng menyampaikan ucapan terima kasih kepada BI yang telah berkolaborasi dalam kegiatan kemah cinta bangga paham rupiah ini.
“Ini baru pertama kali terjadi di Sulawesi Barat bahkan di Indoensia mungkin baru pertama kali kita adakan seperti ini. Kita kolaborasi antara Kwarcab dan BI untuk bagaimana anak-anak didik kita mencintai rupiah, karena dengan mencintai rupiah, nilai patritisme anak didik pramuka itu ada. Serta bangga menjadi bagian daripada warga Indonesia dan menggunakan rupiah dengan baik,”sebut Abdul Syahid (Nas)