Mamuju, Quantumnews.id— Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Provinsi Sulawesi Barat, Andi Farid Amri, turut berpartisipasi sebagai peserta dalam kegiatan Sosialisasi Manajemen Talenta dan Profiling ASN, yang digelar di Ballroom Andi Depu, Lantai III Kantor Gubernur Sulbar, Kamis, 13 November 2025.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulbar, Dr. Junda Maulana, dan diikuti oleh para pejabat serta aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemerintah Provinsi Sulbar.
Dalam sambutannya, Junda Maulana menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dalam pemetaan kompetensi ASN guna mendukung penerapan manajemen talenta yang efektif, objektif, dan berkelanjutan di lingkungan Pemprov Sulbar.
“Sosialisasi profiling ASN ini adalah tahap awal. Setelah kegiatan ini, mulai Jumat hingga Rabu mendatang, sebanyak 485 ASN akan mengikuti ujian asesmen melalui CACT di Kantor BKN Perwakilan Sulbar di Kabupaten Mamuju,” ujar Junda Maulana.
Ia menambahkan, hasil asesmen tersebut akan menjadi dasar bagi pemerintah provinsi dalam mengetahui kompetensi, potensi, serta kebutuhan pengembangan dari masing-masing ASN.
“Dari hasil CACT, kita bisa melihat kompetensi setiap ASN — apa yang sudah dimiliki dan apa yang perlu dikembangkan. Tujuannya agar kita memiliki peta kompetensi ASN yang komprehensif,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Junda Maulana menjelaskan bahwa hasil asesmen akan mengelompokkan ASN ke dalam sembilan kolom kategori berdasarkan nilai kompetensi dan potensi. ASN yang masuk dalam kolom tujuh, delapan, dan sembilan akan dikategorikan sebagai talenta siap pakai, yang berpotensi menempati jabatan strategis sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
“ASN di kolom tujuh hingga sembilan adalah talenta siap pakai. Mereka bisa langsung ditempatkan pada jabatan strategis sesuai kebutuhan organisasi. Sementara yang belum mencapai kategori itu, perlu terus mengembangkan diri agar mampu bersaing,” jelasnya.
Sekda Sulbar juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan adaptasi ASN terhadap perubahan zaman serta dinamika kebutuhan pelayanan publik.
“Pemerintah hadir untuk melayani masyarakat. Sementara kebutuhan masyarakat terus berkembang. Kalau ASN tidak belajar dan tidak meng-upgrade diri, maka kita akan tertinggal dalam memberikan pelayanan,” tegas Junda Maulana.
Pelaksanaan asesmen tahap pertama ini diikuti oleh 485 ASN, terdiri atas pejabat pimpinan tinggi pratama, administrator, dan pengawas.
“Asesmen ini bersifat wajib bagi ASN. Namun, karena kuota masih terbatas, tahap pertama diikuti 485 peserta. Untuk pejabat pimpinan tinggi pratama ada 24 orang, sementara yang sudah mengikuti seleksi Sekda dan asesmen sebelumnya tidak diikutkan lagi,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Pemprov Sulbar berharap penerapan profiling dan manajemen talenta ASN dapat memperkuat sistem pembinaan karier berbasis kompetensi dan potensi, sehingga setiap aparatur memiliki arah pengembangan yang jelas dan siap memberikan kontribusi optimal bagi kemajuan Sulawesi Barat.





