
Mamuju, Quantumnews.id – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia mulai mengumumkan hasil seleksi Program Magang Nasional secara bertahap di berbagai daerah, termasuk Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Berdasarkan data yang diterima per 21 Oktober 2025, sebanyak 115 peserta dari total 600 pendaftar di Sulbar telah dinyatakan lolos seleksi dan layak mengisi kuota di sejumlah perusahaan mitra program. Sejumlah peserta bahkan sudah mulai menjalankan masa pemagangan di berbagai perusahaan di wilayah Sulbar.
Meski demikian, masih terdapat 38 kuota kosong karena beberapa perusahaan belum menemukan calon peserta yang sesuai dengan kualifikasi dan persyaratan minimal yang ditentukan.
Dengan pertimbangan tersebut, proses seleksi masih terus berlanjut, dan pengumuman akhir dijadwalkan pada 22 Oktober 2025.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Sulbar, Andi Farid Amri, mengatakan bahwa Program Magang Nasional ini membawa manfaat besar bagi daerah, baik bagi peserta maupun dunia usaha.
“Program ini bukan hanya membuka kesempatan bagi lulusan sarjana dan diploma untuk memperoleh pengalaman kerja, tapi juga memberikan dampak positif bagi perusahaan mitra dan perekonomian daerah,” ujar Farid, Senin (21/10/2025).
Ia menambahkan, program ini merupakan langkah strategis dalam menyiapkan tenaga kerja muda yang kompeten, produktif, dan siap bersaing di dunia kerja modern.
Lebih lanjut, Andi Farid menegaskan bahwa pelaksanaan program magang ini sejalan dengan visi pembangunan daerah yang dicanangkan oleh Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, yakni meningkatkan daya saing sumber daya manusia dan memperkuat perekonomian daerah melalui Panca Daya Sulbar Berdaya.
“Program ini menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan dunia industri. Lulusan perguruan tinggi bisa langsung mengenal dunia kerja profesional, sementara perusahaan memiliki kesempatan untuk membina calon tenaga kerja potensial,” pungkasnya.
Program Magang Nasional di Sulbar melibatkan berbagai sektor, mulai dari industri, perbankan, media, UMKM, hingga perusahaan perkebunan dan energi. Pemerintah berharap program ini dapat menjadi salah satu solusi konkret dalam menekan angka pengangguran dan meningkatkan kualitas SDM lokal di Sulawesi Barat.