Mamuju, Quantumnews.id — Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mamuju, St. Suraidah Suhardi, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya Gerakan Pangan Murah (GPM) yang kini menjangkau desa-desa di pinggiran kota, salah satunya di Desa Sumare, Selasa (16/9/2025).
“Tentu ini merupakan upaya Pemprov Sulbar untuk menekan inflasi. Kita tahu harga beras saat ini mengalami kenaikan, dan peran pemerintah hadir memberikan diskon harga beras serta bahan pokok lainnya,” kata Suraidah.
Program ini merupakan tindak lanjut arahan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, dan Wakil Gubernur, Salim S. Mengga.
“Saya juga memberikan apresiasi karena ada pembagian bibit cabai kepada ibu rumah tangga. Ini langkah preventif agar ke depan inflasi dari cabai tidak kembali terjadi di Sulbar,” tambahnya.
Suraidah juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Tanaman Pangan Sulbar yang secara rutin melaksanakan kegiatan GPM di berbagai titik.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar, Abdul Waris Bestari, menjelaskan bahwa pasar murah merupakan bentuk intervensi pemerintah dalam stabilisasi harga pangan melalui penjualan langsung komoditas pokok dengan harga lebih murah dibandingkan pasar.
“GPM bertujuan memastikan masyarakat, terutama yang tinggal di daerah terpencil atau berpenghasilan rendah, dapat mengakses pangan pokok dengan mudah dan terjangkau,” ujar Waris.
Selain menekan inflasi, kegiatan ini juga menjadi wadah memperkuat sinergi pemerintah, pelaku usaha lokal, distributor pangan, dan Bulog, dalam menjaga ketersediaan pasokan di Sulbar.
“Dengan sinergi semua pihak, kita harapkan GPM tidak hanya menekan inflasi pangan, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan di tingkat regional,” jelasnya.
Melalui GPM, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berkomitmen menjaga stabilitas harga, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan berkelanjutan.
Adapun komoditas yang dijual pada GPM meliputi beras premium, beras medium, minyak goreng, telur ayam, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai keriting, cabai besar, gula pasir, tepung terigu, hingga aneka sayuran.
“Pemprov Sulbar menyiapkan subsidi 20 hingga 30 persen dari harga pasar untuk meringankan beban masyarakat,” pungkas Waris.





