Mamuju, Quantumnews.id — Dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS), Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat (Disbun Sulbar) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Kebutuhan Pelatihan. Kegiatan ini diikuti oleh tim fasilitator dan pengelola satuan kerja (satker) SDMPKS dari Kabupaten Mamuju dan Pasangkayu, dan berlangsung pada 30–31 Juli 2025 di ruang rapat Disbun Sulbar.
Plt. Kepala Disbun Sulbar, Muh. Faizal Thamrin, dalam sambutan dan arahannya saat membuka kegiatan, menyampaikan harapan agar seluruh peserta, khususnya fasilitator kabupaten dan tim verifikasi provinsi, dapat mencapai target output bimtek.
“Saya sangat mengharapkan Bapak/Ibu, terutama para fasilitator, mampu mencapai kompetensi yang ditetapkan. Termasuk berkomunikasi dengan sasaran secara efektif, mengisi formulir identifikasi melalui pendekatan PRA/RRA, serta menganalisis kebutuhan yang relevan,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya menargetkan agar usulan kebutuhan pelatihan sudah dapat diajukan ke Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian untuk mendapatkan rekomendasi teknis pada minggu keempat Agustus 2025.
Pengembangan SDMPKS merupakan salah satu kegiatan prioritas untuk mendukung peningkatan produksi kelapa sawit di Sulbar. Hal ini selaras dengan target Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menekankan pentingnya peningkatan produksi dan produktivitas sawit nasional.
Pelatihan untuk pekebun dan SDM PKS nantinya akan dilaksanakan mengacu pada regulasi terbaru, yakni Permentan Nomor 5 Tahun 2025 dan Keputusan Dirjen Perkebunan Nomor 40 Tahun 2025. Meski terdapat keterlambatan anggaran yang baru tersedia pada Juli 2025, bimtek dan sosialisasi tetap dilaksanakan guna memastikan kesiapan pelaksanaan program sesuai regulasi. Dalam regulasi baru ini, terdapat sejumlah perubahan terkait menu pelatihan dan sasaran peserta.
Kepala Bidang PSP dan Kelembagaan Disbun Sulbar, Amirullah Rasyid, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Tim Satker Provinsi, menjelaskan bahwa bimtek ini telah didahului oleh kegiatan Sosialisasi Teknis dan Administratif Pengembangan SDMPKS pada 29 Juli 2025. Materi sosialisasi disampaikan langsung oleh tim dari pusat untuk memastikan pemahaman yang utuh terkait dokumen teknis dan administratif yang menjadi syarat pengajuan calon peserta pelatihan, terutama bagi Satker Mamuju yang baru terbentuk tahun ini.
Bimtek kali ini mencakup materi Participatory Rural Appraisal (PRA), Rapid Rural Appraisal (RRA), serta kelembagaan dan kemitraan. Pendekatan partisipatif tersebut akan menjadi dasar kerja fasilitator dalam mengidentifikasi, menghimpun, dan menganalisis kebutuhan petani pekebun serta SDM lainnya dalam ekosistem perkebunan kelapa sawit.





