
Jakarta (Quantumnewsid) – Akhir-akhir ini, berdasarkan hasil survei elektabilitas Partai Demokrat (PD) dan sang Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merangkak naik. Dari potret sejumlah survei yang digelar, AHY bahkan disebut masuk tiga besar bursa calon presiden pada Pemilu 2024.
Ketum DPN BMI Farkhan evendi menyambut baik naiknya elektabilitas Patai Demokrat dan AHY. Meskipun tak memungkiri, kenaikan elektabilitas PD menurut Farkhan mungkin juga diduga karena kisruh internal dengan Moeldoko.
“Bisa saja karena kisruh dengan Moeldoko. Namun AHY dan Demokrat juga selama ini berkomitmen dan terus konsisten dalam membela rakyat, membela kepentingan rakyat dan memperjuangkan seluruh aspirasi rakya. Di DPR juga sudah terbukti sepak terjang Demokrat dalam menyampaikan aspirasi rakyat,” ucap Farkhan.
Naiknya elektabilitas Demokrat dan AHY sebagai ketum juga seringkali mendapatkan serangan dari partai pendukung pemerintah. Bahkan beberapa waktu lalu, Demokrat dituding menunggangi mahasiswa dalam melakukan aksi demo soal PPKM Darurat.
Demokrat pun mempertanyakan tuduhan tak berdasar itu, karena di tengah semakin memburuknya situasi Indonesia akibat pandemi covid-19, masih saja ada fitnah dan memainkan isu politik.
“Harusnya mereka melihat dari sudut pandang lain, bisa saja naiknya elektabilitas Demokrat juga merupakan bentuk kekecewaan rakyat kepada pemerintah dan partai pendukungnya yang dinilai telah gagal mewujudkan janji politiknya, yaitu meningkatkan sektor ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, namun gagal,” sambung Farkhan.
Disisi lain, Menurut Farkhan, dengan naiknya elektabilitas PD dan AHY, disinyalir pada pemilu 2024 akan menjadi pertarungan yang sangat sengit antara Partai Demokrat dan PDIP.
Menurut Farkhan, gelombang perlawanan dan kekecewaan rakyat akibat pandemi ini yang benar-benar menyentuh penderitaan masyarakat bawah, terlebih adanya kasus korupsi dana bansos oleh mantan mensos Juliari P Batubara yang merupakan bagian dari pimpinan inti PDIP, juga sangat menimbulkan kekecewaan rakyat.
“Dalam puncak pertarungan sengit itu, BMI berharap Demokrat menjadi Partai dengan raihan suara perlawanan yang lebih fenomenal dari kemenangan PDIP di 1998,” ucap Farkhan.