Mamuju (Quantumnews)- Maraknya produk pangan yang menandung zat berbahaya masih tersebar dipasaran tentu menjadi keresahan bagi konsumen dan akan merugikan pedangan jika tidak ada upaya untuk meminimalisi atau terbebas dari zat tersebut olehnya Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju menggelar penyuluhan komunitas pasar program pasar aman dari bahan berbahaya berlangsung di ruang pola lantai III kantor Bupati Mamuju Jumat, (27 April 2018) megawali acara itu Kepala BPOM Netty Nurmuliawati menyampaikan bahwa hingga saat ini kita masih menjumpai adanya bahan yang disalah gunakan dalam pangan seperti ikan dan krupuk yang diawetkan menggunakan zat berbahaya, tentu dengan kegiatan ini kami berharap semua pangan bisa terbebas dari zat berbahaya dan itu tidak bisa kita lakukan sendiri dimana seluruh lintas sektor terkait harus bersinergi utamanya Pemerintah Daerah, Dinas Perdangangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perternakan, Dinas Kesehatan serta kepala pasar untuk melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap nelayan, para pedangan dan masyarakatdengan format yang sudah lengkap ini, komunitas pasar bisa menyatukan presepsi bagaimana kita terus beruapaya melakukan penanganan dan pengawasan agar kota Mamuju bisa menjadi Pilot Project di Sulawesi Barat merupakan pasar yang bersih, aman dari bahan berbahaya,
“Kami mohon agar Pemerintah Daerah kedepan bisa memberi dukungan untuk keberhasilan program pasar aman dari bahan berbahaya” Ujarnya.
Wakil Bupati Mamuju H. Irwan SP Pababari yang membuka acara tersebut meminta agara para pedagang mengikuti dengan baik jangan hanya secara formal saja, mari kita tumbuhkan kesadaran selain ilmu yang kita dapatkan saat ini dan tentu akan berlanjut sampai kepasar, disana kalau bisa kita menghimbau teman – teman para pedangan untuk saling mengawasi dalam hal penyalagunaan zat berbahaya, jangan hanya sebatas diruangan ini saja.
Mari kita mengambil sebagian peran hidup ini untuk berbagi manfaat kepada orang lain dengan banyak memberi kebahagiaan, mulai sekarang daripada setengah haram untuk memperoleh hasil banyak namun merugikan kedepannya, mending cari yang halal saja meskipun tipis namun berkah untuk diri sendiri dan juga seluruh keluarga,
“Jangan sampai setetes air merusak segelas air,jangan biarkan formalin merusak amal hidup kita di dunia dan merusak masa depan bangsa, sekali lagi jangan sampai kerikil kecil membuat kita tersungkur jatuh kejalan” Kata Wakil Bupati Mamuju, itu pepatah baru.
Untuk diketahui kegiatan tersebut juga dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Perdagangan Mamuju Hj. Sitti Sutinah Suhardi, Kabid Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Mamuju Hj. Siti Nurmilah, Para Staff BPOM dan Para pedangan pasar Mamuju(SL)