Mamuju, Quantumnews.id— Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) resmi membuka Pelatihan Jurnalistik bagi santri dan santriwati yang diselenggarakan di Hotel De Shanum, Kabupaten Mamuju, pada 16–17 November 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 58 peserta dari kalangan santri dan terselenggara atas kerja sama dengan PT Guns Utama Group.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh H. Makdum Ibrahim, Analis Kebijakan Ahli Muda Bina Mental & Spiritual, yang sekaligus mewakili Kepala Biro Pemkesra Sulbar, Murdanil, SE., M.AP.
Dalam sambutannya, H. Makdum Ibrahim menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut serta partisipasi aktif para santri yang dinilai sangat penting dalam penguatan literasi digital di lingkungan pesantren.
Santri Berperan Strategis di Era Informasi Digital
Dalam arahannya, ia menjelaskan bahwa perkembangan teknologi informasi membuka peluang besar bagi generasi muda untuk berperan dalam menyampaikan informasi yang benar, bermanfaat, dan mencerahkan. Santri sebagai generasi yang dibekali ilmu agama dan moralitas memiliki posisi strategis dalam menghadirkan konten positif di tengah derasnya arus hoaks dan informasi negatif yang beredar di media sosial.
“Di tengah tantangan dunia digital, kita membutuhkan figur-figur muda yang mampu menghadirkan jurnalistik yang beretika, objektif, dan membawa nilai kebaikan. Keikutsertaan santri dalam pelatihan ini merupakan langkah tepat untuk memperkuat kapasitas literasi digital di lingkungan pesantren,” ujarnya.
Pemprov Sulbar Dorong Penguatan SDM Pesantren
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Biro Pemkesra terus berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia, termasuk di pesantren. Pelatihan jurnalistik ini dirancang untuk memberikan pemahaman teknis sekaligus membentuk karakter jurnalis muda yang berintegritas dan bertanggung jawab.
Pelatihan ini bertujuan untuk:
Meningkatkan kemampuan teknis jurnalistik, seperti penulisan berita, pembuatan konten, fotografi, dan videografi.
Membentuk karakter jurnalis muda yang jujur, beretika, dan bertanggung jawab.
Melahirkan duta informasi pesantren yang menyebarkan pesan kebaikan, moderasi beragama, dan nilai akhlak mulia.
Kegiatan ini diharapkan memberi manfaat tidak hanya bagi peserta, tetapi juga bagi pesantren, masyarakat, dan pembangunan daerah.
Pelatihan Resmi Dibuka
Mengakhiri sambutannya, H. Makdum Ibrahim secara resmi membuka Pelatihan Jurnalistik bagi Santri dan Santriwati.
“Semoga kegiatan ini membawa keberkahan dan menghasilkan generasi muda yang mampu menjadi pelopor informasi yang mencerahkan,” tutupnya.





