Mamuju, Quantumnews.id — Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia terus mendorong kolaborasi dunia usaha dan pemerintah daerah dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul melalui Program Pemagangan Nasional bagi Lulusan Perguruan Tinggi Batch 2 Tahun 2025.Kamis 6 November 2025
Program strategis ini merupakan bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi 8+4+5 Tahun 2025, yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan dikelola langsung oleh Kemnaker RI.
Sasaran utama program ini adalah lulusan baru Diploma (D1–D4) dan Sarjana (S1) yang belum genap satu tahun lulus, dengan tujuan meningkatkan kompetensi, memperluas pengalaman kerja, serta memperkuat etos industri di kalangan generasi muda.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Sulawesi Barat, Andi Farid Amri, menyampaikan bahwa pihaknya terus memperkuat peran daerah dalam mendukung keberhasilan program nasional tersebut.
“Disnaker Sulbar berkomitmen menjadi garda terdepan dalam mendampingi dan memfasilitasi baik perusahaan penyelenggara maupun peserta magang. Kami aktif berkoordinasi dengan Disnaker kabupaten, asosiasi pengusaha, dan perguruan tinggi agar program ini mendapat dukungan luas,” ujar Andi Farid Amri.
Pada Batch pertama, Disnaker Sulbar berhasil memfasilitasi 16 perusahaan penyelenggara dengan sekitar 150 pesertadi tiga kabupaten, yakni Mamuju, Polewali Mandar, dan Pasangkayu. Untuk Batch 2, antusiasme dunia usaha meningkat signifikan dengan lebih dari 18 perusahaan yang telah mengajukan partisipasi.
“Kuota pastinya ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan pada 5 November 2025. Namun kami menargetkan Batch 2 ini bisa melibatkan perusahaan dari lima kabupaten berbeda agar manfaatnya menjangkau lebih luas,” tambahnya.
Selain memperluas jangkauan, Disnaker Sulbar juga gencar menyebarluaskan informasi kepada masyarakat dan lulusan perguruan tinggi untuk berpartisipasi aktif. Sosialisasi dilakukan melalui kerja sama lintas pemerintah daerah hingga ke tingkat kecamatan dan desa.
Program magang nasional ini memberikan sejumlah fasilitas dan manfaat utama bagi peserta, di antaranya:
-
Uang saku bulanan setara Upah Minimum Provinsi (UMP) selama enam bulan, dibayarkan langsung oleh pemerintah melalui Bank Himbara.
-
Jaminan sosial ketenagakerjaan (JKK dan JKM) yang sepenuhnya ditanggung pemerintah.
-
Pendampingan dan mentoring profesional dari perusahaan penyelenggara magang.
Dengan berbagai manfaat tersebut, lulusan baru (fresh graduate) memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing di dunia kerja. Sementara bagi perusahaan, program ini menjadi sarana efektif menjaring tenaga kerja potensial yang sesuai kebutuhan industri.
Lebih lanjut, Andi Farid menilai bahwa selain manfaat langsung bagi peserta dan perusahaan, program ini juga berdampak positif terhadap perekonomian daerah.
“Penyaluran uang saku setara UMP selama enam bulan akan ikut menggerakkan ekonomi lokal. Program ini bukan hanya investasi pada SDM, tetapi juga dorongan nyata bagi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat,” ujarnya.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, Disnaker Sulbar optimistis Program Pemagangan Nasional Batch 2 Tahun 2025 dapat melahirkan SDM muda yang unggul, adaptif, dan siap kerja, sekaligus memperkuat sinergi antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah daerah di Provinsi Sulawesi Barat.





