Mamuju, (Quantumnews)– Program One Village One Product (OVOP) yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat diapresiasi Wakil Ketua DPRD Sulbar, Usman Suhuria.
Menurutnya, Jika Pemprov Sulbar bisa fokus pada program ini, maka ke depan, tiap desa di Sulbar akan punya produk yang bisa diandalkan dan memiliki nilai jual tinggi.
“OVOP ini setidaknya ditempuh dua cara, yaitu pertama, mengembangkan keterampilan (skill) secara serius dengan mengadakan tenaga pengajar ke desa-desa sasaran yang telah ditetapkan dalam program OVOP,” ucap mantan Ketua KPU Sulbar ini.
Ia mengatakan, Diantara desa-desa se Sulawesi barat dilakukan dengan spesialisasi produk yang hendak dikembangkan (pertanian, perkebunan, perikanan, industri kerajinan). Misalnya terdapat desa yang dikembangkan untuk desa produksi tanaman sayur yang cocok dengan daya dukung lahan seperti desa-desa di Mamasa.
“Terrmasuk tempat lain untuk industri kreatif seperti besi tempa di desa Pambo’borang Majene. Desa dengan lahan cocok bawang merah di Campalagian Polman. SDM di desa-desa ini harus meningkat keterampilannya termasuk akses pemasaran dan pendampingan,” ujar Usman, Selasa (01/12/2020).
Kedua, merangsang homogenitas produksi berskala besar/khas. Hal yang ditempuh adalah mengembangkan sasaran keunggulan lokal, misalnya menjadikan salah satu desa produksi kain sutra (sa’be) di Tinambung, Polman, sebagai desa Sutra Mandar. Ini harus didukung dengan pembangunan pasar tekstil khusus sutra dalam desa.
Desa-desa sekitar dikembangkan untuk produksi hulu terspesialisasi dalam skala luas untuk menanam murbei tanaman ulat sutra. Sehingga tenunan sutra dapat dikembalikan keasliannya untuk bukan lagi sutra sintetis.(KM)