Mamuju, Quantumnews.id – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Gigi Nasional, Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD Provinsi Sulawesi Barat menggelar penyuluhan bertema “Halitosis/Malodor/Bad Breath (Bau Mulut)”, Senin (15/9/2025).

Kegiatan yang berlangsung di depan Ruang Tunggu Rekam Medik RSUD Sulbar ini diikuti antusias oleh pengunjung rumah sakit.

Direktur RSUD Sulbar menegaskan, edukasi kesehatan sejalan dengan Misi ke-3 Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, yakni membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter.
“Kesehatan gigi dan mulut, termasuk pencegahan bau mulut, sangat penting agar masyarakat sehat, percaya diri, dan produktif. Hal ini tentu berdampak pada kualitas SDM yang kita bangun bersama,” ujarnya.

Dokter Spesialis Penyakit Mulut RSUD Sulbar, drg. Eben Ezer Lebang, menjelaskan bahwa halitosis adalah bau tidak sedap dari rongga mulut akibat proses metabolisme bakteri, kondisi gigi, hingga pola hidup. Senyawa sulfur volatil (VSC) menjadi penyebab utama bau mulut yang dipengaruhi faktor kelaparan, merokok, konsumsi makanan, minuman, obat-obatan, maupun gaya hidup.

Ia memaparkan, diagnosis halitosis dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik intra-oral dan ekstra-oral, hingga uji organoleptik. Pemeriksaan penunjang seperti tes Halimeter, oral chroma test, maupun uji mikrobiologi juga dapat digunakan.

Adapun penanganan halitosis mencakup:

  • Menjaga kebersihan mulut dengan pasta gigi yang tepat,

  • Menggunakan obat kumur (chlorhexidine, cetylpyridinium, chlorine dioxide, natrium bicarbonate, hydrogen peroksida, atau natrium perborate),

  • Pemakaian penyegar napas seperti semprotan, permen mint, atau permen karet.

Bagi penderita pseudohalitosis atau halitophobia, dokter menganjurkan rujukan ke psikolog atau psikiater untuk konseling lebih lanjut.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *