Mamuju, Quantumnews.id – Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia, Pemerintah Desa Karampuang menggelar aksi penanaman mangrove bersama berbagai pihak, Sabtu 26 Juli 2025. Kegiatan ini melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Barat, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kodim 1418/Mamuju, Sekretaris Desa Karampuang, perwakilan Ombudsman RI Sulbar, serta mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kepala Desa Karampuang menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kontribusi mahasiswa KKN UGM selama menjalankan pengabdian di desanya.
“Kehadiran adik-adik mahasiswa KKN UGM sangat membantu kami, terutama dalam pemberdayaan masyarakat. Pemerintah desa sangat berterima kasih karena manfaatnya sangat dirasakan di sini,” ungkapnya.
Kegiatan penanaman mangrove ini juga menjadi bagian dari upaya bersama dalam menjaga dan memulihkan salah satu ekosistem penting di kawasan pesisir. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulbar, dalam sambutannya, menegaskan pentingnya menjaga ekosistem pantai yang terdiri dari tiga unsur utama: mangrove, lamun, dan terumbu karang.
“Ekosistem mangrove merupakan salah satu dari tiga ekosistem utama di pesisir. Sayangnya, di Sulbar, mangrove banyak mengalami degradasi baik karena faktor alam maupun aktivitas manusia,” ujar Kadis DKP.
Pulau Karampuang disebut sebagai salah satu destinasi wisata yang paling dekat dari Mamuju, namun kini menghadapi tantangan serius berupa kerusakan ekosistem. Berdasarkan estimasi DKP, sekitar 60 persen wilayah pesisir di Pulau Karampuang mengalami kerusakan.
“Kami berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai di sini. Jika hasilnya baik, bisa direplikasi secara berkelanjutan di lokasi lain,” tambahnya.
DKP Sulbar juga menyatakan harapannya untuk membangun kolaborasi lebih lanjut dengan mahasiswa KKN UGM, khususnya dalam pembuatan peta potensi kelautan dan perikanan untuk Karampuang.
Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup menyoroti pentingnya sinergi semua pihak dalam menghadapi tiga krisis iklim global.
“Kegiatan ini adalah bentuk kolaborasi dalam menjawab tantangan krisis iklim, sekaligus mendukung visi Gubernur Sulawesi Barat dalam pembangunan berkelanjutan. Ini juga menjadi ruang bersama untuk pendidikan dan pengabdian masyarakat,” ucap Kabid DLH Sulbar.
Aksi tanam mangrove ini juga dihadiri perwakilan Kodim 1418 Mamuju, Sekretaris Desa Karampuang, serta perwakilan Darma Wanita dari Ombudsman RI Perwakilan Sulbar. Seluruh pihak berharap kegiatan semacam ini terus berlanjut dan menjadi gerakan kolektif dalam menjaga lingkungan pesisir Sulawesi Barat.





