Jakarta (Quantumnews) – BMI (Bintang Muda Indonesia) menyatakan sikap untuk siap berdiri bersama BEM UI dalam upaya menginterupsi dan mengkritisi keras kekuasaan yang saat ini terkesan melek mata tapi faktanya tidur dan tutup mata.

“BMI ikut bersama puluhan elemen masyarakat yang sudah menyatakan sikap dan dipastikan bakal terus bertambah, titik tekannya agar rektorat UI tidak bersikap over terhadap BEM UI” ujar Farkhan.

Solidaritas ini dipastikan bakal terus meluas apalagi BEM UI adalah barometer gerakan mahasiswa Indonesia. Dengan membungkam suara mahasiswa berarti membunuh karakter pemuda sebagai generasi penerus Bangsa dan negara.

Akankah kami diam ? apabila kami sadar hal ini akan menjadi suatu pola kebiasaan yang berakibat pada Kematian Berpikir Kritis para pemuda dan mahasiswa.

“Kami khawatir sikap over penguasa dan rektorat UI bakal menjadi kebiasaan yang melahirkan tradisi atau budaya buruk. Oleh sebab itu untuk menghentikannya perlu gerakan bersama dan lebih besar lagi untuk membela BEM UI” tegas Farkhan.

Farkhan menyebut siaran pers berbagai elemen masyarakat dalam rangka membela BEM UI adalah bentuk solidaritas yang perlu dikuatkan, karena kampus bagaimanapun adalah tempat yang sakral tempat kebebasan dalam wawasan berpikir kritis terhadap permasalahan yang memang harus di kritik, untuk perubahan kearah yang lebih baik.

“Presiden kita itu katanya orang kampus dan pernah kuliah di UGM, kenapa takut dengan bangkitnya akal-akal sehat mahasiswa, sebagai bentuk kemerdekaan berpikir dalam gerakan Mahasiswa” tegas Farkhan

BMI sejak awal sudah menduga bahwa upaya pemberangusan terhadap BEM UI bakal menuai perlawanan dari berbagai elemen yang mendukung perubahan.

“Jangan sampai kemudian kritik BEM UI lalu dimainkan atau dipolitisasi dengan mengatakan BEM UI di cap radikal dan sebagainya” ujar Farkhan

BMI menyebut Presiden perlu mendengar aspirasi berbagai elemen masyarakat yang membela BEM UI.

“Sebaiknya Presiden fokus saja mengurus masalah covid yang kini jauh lebih ganas dibandingkan angka awal adanya covid.

Lingkaran sekitar Presiden juga jangan coba ikut campur terhadap gerakan BEM UI yang bagi kami masih dalam rel konstitusi dalam gerakan Mahasiswa. Mahasiswa sewajarnya harus kritis, karena mahasiswa adalah sebagai pewaris dari para pemikir, kaum intellektual dan cendikiawan untuk membangun masa depan Bangsa dan negara, ujar Farkhan.

” Pada dasarnya, Janganlah mengorbankan kenyataan yang ada demi pembenaran dan ego kekuasaan, sehingga mematikan nalar berpikir kritis para pemuda dan mahasiswa khususnya yang dilakukan saat ini oleh BEM UI.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *