Mamuju (Quantumnews) – Ketua Komisi III DPRD Sulawesi Barat, Andi Muslim Fattah, menyatakan dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil pihak-pihak terkait sekaitan belum beroperasinya Pelabuhan Penyeberangan Simboro Mamuju yang menjadi tempat sandarKapal Feri Mamuju-Balikpapan pascagempa 6,2 magnitudo.

“Kami akan memanggil pihak terkait baik dari ASDP, Balai Perhubungan Darat, Dinas Perhubungan Provinsi Sulbar untuk mempertanyakan ihwal belum beroperasinya pelabuhan feri,” kata Muslim Fattah saat dikonfirmasi Kamis (10/6/2021).
Menurut dia, Pelabuhan Simboro merupakan salah satu akses yang menghubungkan antarpulau Sulawesi dan Kalimantan. Selain akses penyeberangan, juga sebagai sumber pendapatan daerah.
Namun karena saat ini warga beralih ke Palu, Sulawesi Tengah, dan Parepare, Sulawesi Selatan, akan berdampak pada pendapatan asli daerah (PAD) Sulawesi Barat.
“Khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar pelabuhan kehilangan mata pencaharian yang selama ini menggantungkan hidupnya yang bekerja sebagai pedagang atau buruh kapal. Kami berkewajiban menindaklanjuti apa-apa yang saudara sampaikan kepada kami dan kami sangat berterima kasih adanya informasi ini,” ujarnya.
Muslim menyebutkan pihak Kementerian Perhubungan sedianya akan melakukan kunjungan di Sulawesi Barat.
“Kami akan mengagendakan meninjau langsung pelabuhan Penyeberangan Simboro,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Barat, Maddareski Salatin, menegaskan pihaknya siap mengambil alih pengelolaan Pelabuhan Penyeberangan Simboro andai pihak ASDP (Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) tak sanggup membenahi pelabuhan usai rusak karena gempa.
“Saya sudah berkoordinasi dengan Kepala ASDP Pelabuhan Mamuju terkait penanganan dermaga dan juga sudah bersurat ke Direktur Perhubungan Darat, termasuk kami juga sudah komunikasi ke direktur kementerian agar kita mengambil alih. Kalau pihak ASDP tidak sanggup membenahi kita ambil alih melalui Kementerian Perhubungan,” kata Maddareski, di kantornya, Selasa (8/6/2021).
Kepala ASDP Pelabuhan Penyeberangan Mamuju, Ramli, yang coba dikonfirmasi belum memberikan tanggapan.
Pelabuhan Penyeberangan Mamuju tak lagi difungsikan sejak beberapa bulan terakhir. Setelah sempat ditutup karena pandemi COVID-19 sepanjang tahun 2020, pelabuhan ini tak lagi beroperasi usai gempa 6,2 magnitudo pada pertengahan Januari 2021.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *