Mamuju (Quantumnew) – Sekprov Sulbar, Muhammad Idris saat membuka secara resmi sosialisasi dan kesepakatan para pihak dalam pelaksanaan kerjasama pemungutan getah pinus di Grand Hotel Maleo Mamuju, Kamis, 5 Maret 2020. “Kita berbicara mengenai industri, kita selalu membicarakan mengenai sustainable atau berkelanjutan dari bahan bakunya,”kata Idris.
Sumber foto : Dinas Kominfo & Persandian Sulawesi Barat
Ia juga mengatakan, tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah bagamana memastikan Mamasa sebagai tempat pinus bisa dikelola dengan produktif, dan bisa dikelola dengan aspek keberlanjutan dari getah pinus itu, karena ini luar biasa bisa memberikan kesejahteraan, serta bisa memberikan PAD setengah miliar pada setiap tahunnya.
Disebutkan, Salah satu kerjasama dan beroperasi saat ini di kabupaten Mamasa adalah kerjasama pemungutan getah pinus yang dilaksanakan oleh PT Kencana Hijau Bina Lestari atau PT KHBL, keberadaan PT KHBL ini sudah ada sejak tahun 2017 sampai saat ini yang memberi dampak positif bagi daerah, salah satunya adalah sebagai contoh penerimaan periode bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2019 telah berkontribusi ke negara melalui PSDH sebesar Rp.32.114.040, ke Provinsi melalui kontribusi untuk daerah atas bagi hasil.
Masih kata Idris, berdasarkan kapasitas industri yang baru akan normal beroperasi setelah memproduksi dua ribu ton per bulan, di Mamasa baru bisa menyuplai sebesar lima ratus ton, yang artinya dalam kapasitas tersebut kita masih kekurangan bahan baku sebesar seribu lima ratus dan itulah yang nantinya akan diusahakan oleh perusahaan KHBL, bagaimana mengefektifkan Mamasa paling tidak untuk bisa mensuport seribu ton bahan baku dan sisanya diambil dari Sulawesi Selatan.
“Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui pesan langsung Gubernur Sulbar kepada pimpinan pemerintahan di kabupaten Mamasa, termasuk pihak keamanan serta camat dan lurah untuk bahu membahu memastikan bahan baku yang ada di Mamasa untuk getah pinus tersebut dikelola dengan baik,”tandas Idris.
Sumber foto : Dinas Kominfo & Persandian Sulawesi Barat
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulbar, Fakhruddin mengatakan pelaksanakan sosialisasi ini sangat penting yang menjadi tonggak awal untuk sosialisasi yang akan kami lanjutkan nanti di tingkat kabupaten sampai di tingkat kecamatan dan desa.
“Tujuan dari sosialisasi ini adalah kita ingin membangun kesepahaman dan gerak langkah bersama guna mewujudkan karya maju dan malaqbi dari berbagai sektor, terutama di sektor kehutanan terkait optimalisasi pengelolaan hutan demi kemakmuran rakyat terutama dalam hal ini dalam bentuk bentuk manajemen hutan yang berkelanjutan,”kata Fakhruddin
Disampaikan, untuk unit kesatuan pengelolaan hutan dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan membuka lapangan kerja serta lapangan perusahaan untuk pengolahan ini, telah dibangun industri pengolahan getah pinus untuk mengolah getah tersebut menjadi produk terpenting, dan sesuai arah Gubernur Sulbar telah menunjukkan lokasi tempat yang strategis yaitu di kabupaten Polman yang dekat dengan Pelabuhan Tanjung Silopo,”tutupnya.(SL)