Mamuju (Quantumnews) – Sekprov Sulbar Muhammad Idris menekankan, bidang pendidikan di Sulbar bisa maju apabila tiga hal utama dapat dibenahi dan diperbaiki, yang dinilai sangat penting dan tidak bisa dianggap sebuah permainan, yakni standar kualitas akreditasi sekolah, guru dan para siswa.
Hal tersebut disampaikan, saat membuka rapat koordinasi (rakor) dalam rangka membangun sinkronisasi antar satuan pendidikan lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar, yang berlangsung di ruang Auditorium lantai 4 Kantor Gubernur, Senin 13 Januari 2020
“Standar kualitas akreditasi sekolah, guru dan para siswa yang perlu dilakukan pembenahan dan perbaikan kearah yang lebih maju. Ketiga kualitas tersebut jika tidak diterapkan di Sulbar maka sampai kapanpun Sulbar tidak akan bisa maju di bidang pendidikan, dan jika hal tersebut terjadi maka satu kata untuk Sulbar yaitu Innalillahi,”tandas Idris
Idris menjelaskan, upaya peningkatan mutu pendidikan merupakan titik strategis dalam upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas.
Disamping itu, sambung Idris, adanya kualitas kontrol yang terus melakukan evaluasi yang baik, sehingga terwujud pendidikan yang mumpuni dan mampu bersaing dengan berbagai daerah-daerah maju.
Lebih lanjut Idris menyampaikan, berdasarkan laporan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, yang menjadi sebuah rangkuman dari seluruh pembahasan permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan di Sulbar, adalah terutama kebijakan-kebijakan baik jangka pendek, menegah dan jangka panjang.
“Hal ini yang harus menemukan solusi, demi memperbaiki pola manajemen pendidikan yang dinilai masih jauh dari harapan. Kita belum bergerak maju untuk prestasi siswa kita yang sekarang dan di masa depan, hal itu menurut saya bukan lagi isu sederhana dan membuat kita tidak bisa bernafas dengan lega,” ujarnya
Terkait permasalahan Guru Tidak Tetap (GTT) di Sulbar, melalui forum tersebut, pria yang pernah menjabat Deputi Bidang Diklat Aparatur LAN RI ini menegaskan, hal itu harus menjadi sebuah perhatian lebih dari Pemerintah Daerah dengan perlu sesegera mungkin dilakukan uji kompetensi GTT di semua sekolah yang ada di Sulbar, sehingga nasib GTT mendapat kejelasan yang lebih layak.
“GTT juga diharapkan bisa menjadi penolong bagi kemajuan pendidikan, tetapi dengan memenuhi kontribusi bagi dunia pendidikan di Sulbar, jangan lagi ada sekolah jumlah GTT nya lebih banyak dari siswa dan guru PNS nya.”pungkas Idris
Sumber foto : Dinas Kominfo & Persandian Sulawesi Barat
Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Sulbar, Arifuddin Toppo menyampaikan mengenai kondisi pendidikan di Sulbar. Ia mengungkapkan, berdasarkan data yang ada, kualitas guru masih rendah, perdistribusian guru tidak merata, sarana dan prasarana sekolah belum berstandar pendidikan, serta jangkauan untuk meraih pendidikan masih terbatas dan kualitas output masih dalam kategori menegah.
Terkait pelaksanaan rakor, Arifuddin mengatakan, melalui kegiatan itu diharapkan akan terlaksana tata kelola pembudayaan secara menyeluruh di setiap sekolah yang ada di Sulbar, sehingga terwujud keinginan bersama dalam mewujudkan pendidikan yang maju dan malaqbi sesuai dengan visi misi Gubernur Sulbar.
“Dalam rapat bersama ini segala permasalahan pendidikan di Sulbar akan kita kaji dan kupas secara bersama, maka dari itu kehadiran kita semua menjadi rahmat tersendiri bagi kemajuan pendidikan Sulbar, “ucapnya
Rakor tersebut, diikuti seluruh Kepala Sekolah SLB, SMA dan SMK Se-Sulbar serta para tamu undangan