Mamuju (Quantumnews) – Berdasarkan hasil pemantauan harga eceran berbagai komoditas barang dan jasa pada bulan Desember 2019 Kota Mamuju mengalami inflasi sebersar 0,70 persen.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat (Sulbar) Win Rizal saat rilis awal bulan di kantornya, Kamis (02/01/20).
“Pemantaun yang dilkaukan oleh BPS di Kota Mamuju pada Desember ini terjadi inflasi sebesar 0,70 persen atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 133,59 pada November menjadi 134,52 pada Desember 2019,” kata Win Rizal.
Menurut Win Rizal inflasi terjadi di Mamuju terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks harga pada enam (6) kelompok pengeluaran.
“Kelompok bahan makanan 1,86 persen, makanan jadi minuman rokok dan tembakau 0,72 persen, perumahan air listrik gas daj bahan bakar 0,15 persen, sandang 0,09 persen, pendidikan rekreasi dan olehraga 0,07 persen, kemudian kelompok transpor komunikasi dan jasa keuangan 0,51 perseb,” jelas Win Rizal.
Lanjut Win Rizal, terdapat beberapa komoditas pada kelompok bahan makanan yang cukup dominan dalam memberikan andil terhadap inflasi di Kota Mamuju.
“Beberapa komoditas yang dominan memberi andil terhadap inflasi, seperti ikan cakalang sebesar 0,29 persen, ikan layang 0,19 persen dan juga telur ayam ras 0,06 persen,” tutur Win Rizal.
Secara nasional terdapat 72 kota yang mengalami inflasi, Kota Mamuju menempati urutan ke-12. Untuk inflasi tertinggi terjadi di Kota Batam sebesar 1,28 persen dan inflasi terendah terjadi di Watampone sebesar 0,01 persen. Sementara deflasi tertinggi di Manado sebesar 1,88 persen, untuk inflasi terendah terjadi di Bukittinggi dan Singkawang sebesar 0,01 persen.
“Berdasarkan survei harga konsumen 82 kota di Indonesia pada bulan Desember 2019 menunjukkan 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota mengalami Deflasi, Mamuda berada di urutan ke-12 kota yang mengalami inflasi,” terang Win Rizal.
Lanjut Win Rizal, jika secara keseluruhan sepanjang tahun 2019, Kota Mamuju mengalami inflasi. Dari tujuh (7) kelompok pengeluaran terdapat 6 kelompok yang mengalami inflasi dan satu kelompok yang mengalami deflasi.
“Selama tahun 2019 di Mamuju terjadi inflasi sebesar 1,43 persen. Inflasi tertinggi terjadi di kelompok pendidikan rekreasi dan olehraga sebesar 3,30 persen dengan andil inflasi 0,19 persen dan inflasi terendah pada kelompok perumahan air listrik gas dan bahan bakar sebesar 0,68 persen dengan andil 0,18 persen,” urai Win Rizal.
“Sedangkan kelompok transpor komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,64 persen dengan andil deflasi sebesar 0,10 persen,” sambungnya.