Mamuju Tengah (Quantumnews) – Kita yang terlalu mudah untuk menerima keluarga-keluarga kita yang dari luar masuk menitip KKnya, KTPnya untuk ikut antri, ini tidak boleh kita lakukan supaya antrian 32 tahun itu bisa kita tekan. Untuk itu marilah kita menutup ruang bagi keluarga kita yang dari luar Mamuju Tengah yang ingin menitip KK, KTP untuk daftar CJH di Mamuju Tengah,pesan Arsal. dalam sambutanya pada pertemuan terpadu penyelenggaraan ibadah haji Kabupaten Mateng yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Mateng, Selasa (2/4/2019)

Muslim terbanyak yang pergi haji itu ada di Indonesia berkisar 221 ribu jamaah, ini yang menjadi perhatian kita bersama supaya masyarakat kita di Mamuju Tengah ini, betul-betul bisa menikmati kuota yang telah disediakan oleh pemerintah,” sambungnya.

Lanjutnya, umrah ini salah satu cara untuk pergi beribah kalau antrian haji terlalu lama, karena umrahnya bisa cepat. Jadi ketika tidak mau menunggu lama, umrah bisa. namun yang jadi problem sekarang ini adalah kalau umrah itu bayarnya sekarang berangkatnya tahun depan, yang terjadi travel-travel seperti itu sekarang sudah mulai tutup.

“Kalau kita cari travel sekarang ini, sesuai informasi dari Kementerian Agama minimal paling murah itu Rp 21 juta, jika ada yang menawari Rp 15 juta hati-hati jangan sampai di Arab Saudi kita tidak tidur di hotel. Banyak pengalaman kita ada jamaah dari Mamuju dan Mamuju Tengah tinggal di malaysia 1 minggu, pergi di arab saudi seminggu, di madina 3 hari, di mekkah 4 hari, jika mau pulang disuruh bayar sendiri ada yang seperti itu. Untuk itu kita harus berhati-hati dalam memilih travel, jika kita memilih travel harus punya legalitas dari Kementrian Agama RI,” ungkapnya.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *