Mamuju (Quantumnews) – Kemajuan suatu negara atau daerah bukan hanya dilihat dari seberapa besar dan seberapa banyaknya pembanguna yang dilakukan oleh pemerintah, namun bagaimana tingkat kesejahteraan, kesehatan dan bagaimana kualitas dan tingkat pendidikan dari masyarakat khususnya generasi penerus.
Olehnya itu sadar atau tidak, negara-negara maju sukses karna pendidikannya bagus. Hal itu disampaikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) H. Arsal Aras dalam Musrenbang Kecamatan Budong-budong, Selasa (12/3/2019).
“Pendidikan itu jauh lebih penting karna kenapa, sadar atau tidak negara-negara maju, sukses karna pendidikannya bagus, kita ingin di Mateng ini walaupun kita daerah baru tapi kita tidak tertinggal terkait dengan pendidikan,” kata Arsal.
Meski demikian, Arsal juga tidak menapikkan bahwa, selain pendidikan sektor lainya juga penting seperti infrastruktur, kesehatan SDM dan sebagainya.
“Sehinga dengan demikian saya mengajak kita semua untuk terus mensuppor pemerintahan kita sehingga pemerintahan ini dapat berjalan dengan baik di semua sektor, baik sektir pendidikan, kesehatan, dan yang lain sebagainya,” ujarnya.
Terkait pembangunan di desa, Arsal sampaikan bahwa ketika ingin mengusulkan program di tingkat Desa maka harus mengundang semua dusun maupun tokoh masyarakat, kemudian dirapatkan atau dimusyawarakan apa yang menjadi prioritas di dusun tersebut, itulah yang didorong ke Desa.
“Begitupun dengan Desa, Program yang mampu dikerjakan oleh Desa itu tidak perlu lagi diusulkan ketingkat kabupaten, untuk itu pembangian kewenangan harus kita duduk bersama, 10 persen kita dorong kedesa berkisar Rp 90 milliar, ada yang Rp 1 milliar bahkan ada yang Rp 2 milliar,” ungkapnya.
Dia mencontohkan, misalnya di Desa Babana Dana Desanya berkisar Rp 1,8 milliar. 30 persen dari Rp 1,8 milliar itu untuk belanja operasional Kepala Desa, perangkat desa, PKK dan lain-lain didalamnya, jika 30 persen masih ada Rp 1 milliar lebih. Rp 1 milliar inilah yang harus dirumuskan di desa disemua pemangku kebijakan yang ada didesa. Misalnya untuk BUMDes berapa dan sebagainya. Jangan dikasi bantuan abis saja tidak ditau kemana arahnya.
“Musyawara ini harus betul-betul berjalan dengan baik sehingga dengan demikian pembangunan di desa itu kelihatan, jangan lagi mau Dekker mintanya kekabupaten. Okelah jalan kebun, jalan tani, jalan lorong-lorong kita serahkan kedesa, tapi jalan penghubung desa kecamatan ini menjadi prioritas kabupaten,” urainya.